Rabu, 06 September 2017

Konfigurasi Routing RIP Cisco Packet Tracer

Pengertian

Sebagai pembukaan di lab dynamic routing ini saya kan mulai dengan lab RIP
(Routing Information Protocol ). Sebenarnya Routing RIP ini sudah jarang
digunakan karena dia pemilihan jalur berdasarkan jarang lompatan terdekat, dan
tidak mempedulikan bandwidth, ditambah lagi maksimal next hop nya cuma 15 Next
Hop. Tapi disini saya ingin menjelaskan saja bagaimana cara konfigurasi Routing
RIP ini agar setidak nya kalian tau tentang RIP ini.

Latar Belakang
Untuk menghubungkan Client yang berbeda network dengan menggunakan Routing dinamic RIP.jadi dengan Routing RIP ini saya akan menghubungkan Client yang berbeda network secara Dinamis

Tujuan  
Konfigurasi Routing RIP pada Cisco Packet Tracer

Alat dan bahan
Cisco Packet Tracer yang sudah diinstall di laptop atau komputer

Jangka waktu
20 menit

Tahap pelaksanaan


Pertama kita akan setting IP pada setiap Router

R0
konfigurasi IP pada Router 0

Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.20.2 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown

Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown

R1
Konfigurasi IP pada Router 1

Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown

Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown

R2
Konfigurasi IP pada Router 2

Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.40.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown

Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.30.2 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown

Kemudian Kita akan masuk untuk konfigurasi RIP pada setiap Router.kali ini Kita akan menggunakan RIP versi 2

R0
Konfigurasi RIP pada Router 0
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang terhubung ke Router 0.

Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.10.0
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#no auto-summary


R1
Konfigurasi RIP pada Router 1
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang terhubung ke Router 1.

Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#network 192.168.30.0
Router(config-router)#no auto-summary

R2
Konfigurasi RIP pada Router 2
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang terhubung ke Router 2.

Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.30.0
Router(config-router)#network 192.168.40.0
Router(config-router)#no auto-summary

Kemudian Setting IP pada PC Client yang terhubung Ke Router 0 dan Router 2

Client Router 0



Client Router 2





Kesimpulan
dengan konfigurasi RIP kita bisa menghubungkan Client yang berbeda network secara dinamis

Referensi
MODUL CISCO IDN

Minggu, 03 September 2017

Konfigurasi dasar Routing OSPF di Mikrotik

Pengertian
   Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.
   OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki  kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.

Cara Kerja OSPF
Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF:
  • Setiap router membuat Link State Packet (LSP)
  • Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.
  • Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua neighbour berdasarkan cost routing.
  • Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP  ke DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6
  • LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek.
 Konfigurasi OSPF - Backbone Area
    OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan. Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area.
OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya:
  • Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) -> Bertanggung jawab mendistribusikan informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-Area HARUS terhubung dengan backbone secara logikal.
  • Standart/Default Area -> Merupakan sub-Area dari Area 0. Area ini menerima LSA intra-area dan inter-area dar ABR yang terhubung dengan area 0 (Backbone area).
  • Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise external route (digantikan default area).
  • Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan default route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan external route dari router yang masih dalam 1 area.
Latar BelakangLatar belakang saya me-konfigurasi ini karena ingin menghubungkan 2 MikroTik router secara dinamik.

Alat dan bahan
2 Mikrotik
2 PC
4 kabel UTP

Waktu pelaksanaan
15 Menit
Tahap pelaksanaan
Agar kita bisa terhubung dengan router lain secara dinamik, kita butuh pusatnya sebagai gateway yang memberikan Service DHCP Server.
Router 1
kemudian kita setting mode DHCP Client supaya terhubung ke pusat
IP>DHCP Client
Selanjutnya kita akan menambahkan IP yang menuju Ke local.kita akan menambahkan IP sesuai Topologi di atas.
IP>Address
Kemudian Masuk ke menu OSPF
Routing>OSPF



Pada bagian Network.Masukkan Network yang ada pada topologi di atas
Router 2
Seluruh caranya sama seperti cara di atas, namun hanya beda di bagian OSPFnya.

Selanjutnya masuk Routing>OSPF.Pada bagian Network tambahkan network sesuai topologi di atas.


Kemudian saya ping dari Router 1 dan Router 2 menuju pusat


Kemudian saya ping dari router 2 ke router 1

ping router  1 ke router 2

Referensi
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=154
https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:Routing/OSPF&prev=search

Jumat, 01 September 2017

Jenis jenis koneksi WAN



Pengertian 

Jaringan area luas (bahasa Inggris: Wide Area Network; WAN ) merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik

 Teknologi WAN terdiri dari beberapa jenis koneksi, antara lain :
    Leased Line (dedicated point –to-point)
    Circuit Switched
    Packet Switched

1. Dedicated Point to Point
Merupakan link point to point atau koneksi dedicated. Koneksi ini tidak memerlukan proses call setup terlebih dahulu ketika hendak mengirimkan data antar DTE. Mekanisme pengiriman pada koneksi leased line dilakukan secara synchronous serial.Koneksi ini dapat terjadi pada jaringan switching sederhana, jaringan yang dibangun mempunyai banyak koneksi secara fisik, namun untuk operasi dalam satu waktu hanya ada satu fungsi koneksi. Jalur untuk koneksi ini biasanya di-multiplexing-kan, baik dengan menggunakan teknik Frequency Division Multiplexing (FDM) maupun Time Division Multiplexing (TDM). Penerapan di lapangan diimplementasikan dengan menggunakan konsep HDLC dan PPP.



2. Circuit Switching
Pada teknik ini, sebelum pengiriman data dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan proses pembentukan koneksi dengan melakukan prosedur call setup. PSTN dan ISDN merupakan sistem yang menerapkan koneksi circuit switching ini.


3. Packet Switching.
Teknik ini adalah metode WAN switching yang mengijinkan user untuk membagi bandwidth dengan pengguna lain untuk menghemat biaya. Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi Leased Line. Mekanisme pengiriman data di lakukan secara Synchrounous Serial.
Pada beberapa konsep, teknik ini dikenal dengan konsep Store and Forward, dengan teknis penyampaian data dari host pengirim ke host penerima akan dapat terjadi apabila terjadi hubungan antara keduanya baik secara langsung sesuai dengan urutan hop yang direncanakan dalam konsep routingnya, maupun secara tidak langsung dengan mengirimkan data ke tujuan melalui router lain sebagai perantaranya, yang jelas target penyampaian data pada host tujuan harus terjadi.



Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_area_luas
http://rizkayuha313.blogspot.co.id/2016/04/jenis-koneksi-wan.html