Minggu, 03 September 2017

Konfigurasi dasar Routing OSPF di Mikrotik

Pengertian
   Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.
   OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki  kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.

Cara Kerja OSPF
Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF:
  • Setiap router membuat Link State Packet (LSP)
  • Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.
  • Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua neighbour berdasarkan cost routing.
  • Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP  ke DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6
  • LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek.
 Konfigurasi OSPF - Backbone Area
    OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan. Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area.
OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya:
  • Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) -> Bertanggung jawab mendistribusikan informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-Area HARUS terhubung dengan backbone secara logikal.
  • Standart/Default Area -> Merupakan sub-Area dari Area 0. Area ini menerima LSA intra-area dan inter-area dar ABR yang terhubung dengan area 0 (Backbone area).
  • Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise external route (digantikan default area).
  • Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan default route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan external route dari router yang masih dalam 1 area.
Latar BelakangLatar belakang saya me-konfigurasi ini karena ingin menghubungkan 2 MikroTik router secara dinamik.

Alat dan bahan
2 Mikrotik
2 PC
4 kabel UTP

Waktu pelaksanaan
15 Menit
Tahap pelaksanaan
Agar kita bisa terhubung dengan router lain secara dinamik, kita butuh pusatnya sebagai gateway yang memberikan Service DHCP Server.
Router 1
kemudian kita setting mode DHCP Client supaya terhubung ke pusat
IP>DHCP Client
Selanjutnya kita akan menambahkan IP yang menuju Ke local.kita akan menambahkan IP sesuai Topologi di atas.
IP>Address
Kemudian Masuk ke menu OSPF
Routing>OSPF



Pada bagian Network.Masukkan Network yang ada pada topologi di atas
Router 2
Seluruh caranya sama seperti cara di atas, namun hanya beda di bagian OSPFnya.

Selanjutnya masuk Routing>OSPF.Pada bagian Network tambahkan network sesuai topologi di atas.


Kemudian saya ping dari Router 1 dan Router 2 menuju pusat


Kemudian saya ping dari router 2 ke router 1

ping router  1 ke router 2

Referensi
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=154
https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:Routing/OSPF&prev=search

1 komentar: