Kamis, 29 Juni 2017

Konfigurasi Routing OSPF pada Cisco Packet Tracer Single Area



Pengertian
 OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan dimana user masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, user masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika user sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan dimanapun routing protokol ini dapat diimplementasikan.


OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana kemari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protocol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian.

Ada dua tipe hirarki dalam OSPF:

1.Transit Area (Backbone or area 0)
2.Regular areas (nonbackbone areas)

Area karakteristik OSPF:

1.Meminimalisir routing table.
2.Jika ada perubahan dalam satu area tidak akan mempengaruhi area lain,
   karena LSA flooding hanya dikirim ke satu area tersebut.

Fiur :

1.OSPF adalah routing protocol yang hanya bekerja membedakan antara media lain.
2.OSPF mendukung operasi yang melewati tiga tipe jaringan: Broadcast Multi access, Point-   to-Point, Nonbroadcast Multiaccess.


Di dalam OSPF ada beberapa router type;

Internal Router = Semua interface nya berdampingan pada area yang sama.

Backbone Router = Biasa dikenal dengan area 0, Router Utama.

Area Border Router(ABR) = Router yang terkoneksi dua atau lebih area ospf.

Autonomous System Boundary Router (ASBR) =  router akan disebut ASBR jika router ini terkoneksi dua atau lebih area, dan ada routingan lain yang di redirect/ di inject ke dalam ospf.

OSPF LSA TYPE: 

Router = Digenerate Semua router ke router lain didalam satu area yang sama. 
Network = Digenerate Oleh DR(Designated Router) ke semua router dalam area yang sama.
Summary = Digenerate oleh ABR dikirim ke OSPF lain. 
ASBR-Summary = Digenerate Oleh ABR ke ASBR. 
AS-External = Digenerate Oleh ASBR ke semua router. 
Multicast = Cisco Tidak support, tidak digunakan oleh cisco. 
NSSA-External = Digunakan Oleh ASBR ke Area NSSA.

Latar belakang
Routing protokol OSPF merupakan jenis operasi routing protokol link-state, link-state mengetahui topologi secara keseluruhan seperti peta yang lengkap
link-state protokol bekerja dengan sangat baik dalam situasi seperti:

1.design jaringan bersifat hirarkis yang biasa digunakan di dalam jaringan yang besar
2.administrator memiliki pengetahuan yang baik mengenai routing protokol
3.kecepatan konvergensi merupakan faktor yang penting

Tujuan
Untuk menghubungkan jaringan yang berbeda tetapi masih dalam satu routing domain sehingga masing-masing dari jaringan tsb masih memiliki hak untuk berkomunikasi

Alat dan bahan
PC
Aplikasi Cisco packet trecer

Waktu pelaksanaan
20 menit

Tahap pelaksanaan
ok pertama kita akan atur ip pada router sesuai topologi di atas

Pemberian Ip pada Router 1
Router(config)#int loopback 0
Router(config-if)#ip address 1.1.1.1 255.255.255.255
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.20.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Pemberian Ip pada Router 2
Router(config)#interface loopback 0
Router(config-if)#ip address 2.2.2.2 255.255.255.255
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown

Pemberian Ip pada Router 3
Router(config)#int loopback 0
Router(config-if)#ip address 3.3.3.3 255.255.255.255
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.30.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.40.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Kemudian kita akan membuat routing OSPF pada setiap routernya

pada Router 1
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 1.1.1.1 0.0.0.0 area 0
Router(config-router)#network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#
pada Router 2
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 2.2.2.2 0.0.0.0 area 0
Router(config-router)#network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.30.0 0.0.0.255 area 0
pada Router 3
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 3.3.3.3 0.0.0.0 area 0
Router(config-router)#network 192.168.30.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.40.0 0.0.0.255 area 0
Angka itu didapat dari rumus :
255.255.255.255 – Netmask yang digunakan.
Jadi karena kita pakai netmask 255.255.255.0 (IP Interface) dan 255.255.255.255
(IP Loopback) maka
255.255.255.255 – 255.255.255.0 = 0.0.0.255 Network interface
255.255.255.255 – 255.255.255.255 = 0.0.0.0 Network Loopback.

setelah konfigurasi di atas selesai selanjutnya kita akan memberi ip pada pada PC

Laptop 0

Laptop 1

nah setelah sudah memberi ip pada kedua PC kemudian kita coba ping PC0 ke PC1 atau sebaliknya


Kesimpulan
Dalam routing ospf,setiap router dapat saling mengetahui informasi & topologi secara keseluruhan seperti peta yang lengkap

Referensi
http://networkingpipe.blogspot.co.id/2014/01/ospfopen-shortest-path-first-teori-dan.html

0 komentar:

Posting Komentar